KBRN Pekalongan : Kampung KB Utama Mandiri yang terletak di Kelurahan Jenggot menjadi salah satu Kampung KB di Kota Pekalongan yang terus berinovasi, salah satunya dengan mengembangkan Rumah Dataku. Launching Rumah Dataku Kelurahan Jenggot yang dirangkai sekaligus dengan Bazar Kuliner
LaunchingRumah Dataku Kelurahan Jenggot yang dirangkai sekaligus dengan Bazar Kuliner dilakukan oleh Wakil Ketua TP-PKK Kota Pekalongan Istiqomah, didampingi Sekretaris Dinsos-P2KB Kota
Kampung KB di Gowa juga menjadi tempat belajar." Inovasi rumah dataku tersebut juga disaksikan beberapa kepala BKKBN daerah lain dan pusat," kata Sofyan, Selasa, 12 Desember 2018. Menurutnya, perkembangan kampung KB di Kabupaten Gowa menjadi perbincangan nasional. Bahkan beberapa daerah telah melakukan kunjungan untuk belajar perkembangan
BupatiTanjungjabung Timur Romi Hariyanto meresmikan "Rumah Dataku" di Kampung Keluarga Berencana (KB) Kencana Bhakti Desa Karya Bhakti Kecamatan
Bantaeng(Antaranews Sulsel) - Bupati Bantaeng, H. Ilham Azikin meresmikan Rumah Data Kependudukan "Rumah Dataku" Kampung KB Desa Kaloling, Kecamatan Gantarangkeke, ANTARA News makassar daerah
uDz0KP0. PEKALONGAN - Kampung KB Utama Mandiri yang terletak di Kelurahan Jenggot menjadi salah satu Kampung KB di Kota Pekalongan yang terus berinovasi, salah satunya dengan mengembangkan Rumah Dataku. Launching Rumah Dataku Kelurahan Jenggot yang dirangkai sekaligus dengan Bazar Kuliner dilakukan oleh Wakil Ketua TP-PKK Kota Pekalongan Istiqomah, didampingi Sekretaris Dinsos-P2KB Kota Pekalongan,Puji Winarti bertempat di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Jumat 12/11/2021. Wakil Ketua TP PKK Istiqomah menyambut baik adanya Kampung KB Kelurahan Jenggot ini, karena menjadi kampung KB percontohan di Kota Pekalongan yang didalamnya telah memiliki Rumah Dataku. Seperti diketahui, Rumah Dataku adalah bagian dari kegiatan yang ada di Kampung KB. Tentunya, data dan informasi sangat dibutuhkan dalam hal pembangunan, dimana data memiliki fungsi yang sangat strategis yakni sebagai dasar untuk membuat sebuah keputusan. "Saya ucapkan terimakasih kepada Lurah Jenggot dan para kader penyuluh KB, semoga bisa untuk inspirasi Kampung KB Kelurahan lainnya yang ada di Kota Pekalongan untuk bisa belajar mengenai pendataan yang ada didalam Rumah Dataku ini," kata Wakil Ketua TP PKK Istiqomah saat rilis yang diterima Istiqomah menyampaikan apresiasi bahwa di dalam Rumah Dataku telah tersaji dengan baik sebagai wahana belajar dan interaksi masyarakat melalui interaksi data. Pihaknya juga mengaku, terkesan atas hasil UMKM yang dihasilkan para aseptor KB dalam meningkatkan pendapatan keluarga. "Ini sangat luar biasa, semua data-data sudah ada tersajikan. Jadi, jika sudah ada data acuan yang valid, kinerja instansi terkait maupun pemerintah akan lebih mudah mengerjakan tugasnya dalam menentukan kebijakannya," ucapnya. Sementara itu Kabid Pengendalian Pendu Wakil Ketua TP-PKK Kota Pekalongan Istiqomah saat launching Rumah Dataku di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan Dok. Kominfo Kota Pekalongan duk dan KB pada Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Indria Susanti menjelaskan, launching Rumah Dataku merupakan salah satu kegiatan di Kampung KB yang didalamnya berupa data-data yang diperlukan masyarakat, terutama berkaitan dengan program keluarga berencana dan kesehatan di antaranya jumlah peserta KB, jumlah balita, dan data kasus stunting. "Di Kota Pekalongan saat ini sudah ada 5 Kampung KB, salah satunya di Kampung KB Kelurahan Jenggot ini. Semua data-data di Rumah Dataku bisa digunakan oleh siapa saja, semisal untuk keperluan penelitian, evaluasi ketercapaian KB dan sebagainya," katanya. Ditambahkan Penyuluh KB Kelurahan Jenggot, Beni Astiyani memaparkan keberadaan Kampung KB di Kota Pekalongan sebenarnya sudah ada sejak tahun 2016, yang bermula di Kelurahan Bandengan. Kemudian, di tahun berikutnya disusul 3 Kampung KB yakni di Kelurahan Jenggot, Setono, dan Pasir Kraton Kramat. "Tadinya Rumah Dataku hanya di tingkat RW saja, kemudian untuk di tingkat Kelurahan perdana pertama kali di Kelurahan Jenggot," kata Beni. *
Jakarta ANTARA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN mengembangkan Rumah Data Kependudukan dan Informasi Keluarga Rumah DataKu yang difungsikan sebagai pusat data dan informasi kependudukan di tingkat mikro. “Melalui Rumah DataKu, BKKBN meningkatkan akurasi data pengukuran stunting yang nantinya akan menjadi tolok ukur percepatan penurunan prevalensi stunting di Indonesia,” kata Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN Munawar Asikin di Jakarta, Rabu. Munawar menyebutkan pengembangan Rumah DataKu sejalan dengan Proyek Prioritas Nasional Pro-PN pemerintah yang terus memperkuat dan mengembangkan sistem, informasi, dan data. Baca juga BKKBN gandeng wali data daerah cegah kebocoran data PK22 Rumah DataKu sebagai pusat data kependudukan di tingkat mikro, dibangun untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi keluarga yang terkait dengan pembangunan di Kampung Keluarga Berkualitas Kampung KB, desa dan kelurahan. Selanjutnya, rumah data tersebut diharapkan dapat menjembatani perbedaan hasil data mengenai kekerdilan pada anak stunting, antara data Studi Status Gizi Indonesia SSGI dan Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat ePPGBM. Dengan demikian, pelaksanaan program prioritas pemerintah yakni percepatan penurunan stunting, memiliki data terkini yang valid, terpercaya dengan tingkat akurasi yang tinggi. “Rumah DataKu dapat menjadi pusat data dan informasi kependudukan 'by name by addres' di wilayah tingkat desa, sehingga mampu menyediakan data basis bagi intervensi langsung penanganan stunting,” ucap Munawar. Baca juga BKKBN mutakhirkan 39 juta data KK dalam Pendataan Keluarga 2022 Munawar menyatakan BKKBN terus melakukan audit kasus stunting dan kegiatan validasi dan verifikasi data keluarga berisiko stunting, yang hasilnya akan ditempatkan di Rumah DataKu. Dengan demikian, dapat mempermudah pemerintah untuk melakukan intervensi di titik-titik sasaran. “Saya berharap Rumah DataKu yang juga merupakan Proyek Pro-PN, tidak semata-mata menjadi tempat mengumpulkan dan mengolah data penduduk dalam skala mikro. Namun juga sebagai wahana koordinasi kelompok sasaran intervensi pembangunan desa, sekaligus pusat pembelajaran kader pendata di desa,” ujarnya. Sebagai informasi, data terkait stunting secara nasional saat ini dapat diperoleh melalui tiga metode pengukuran. Data-data itu disusun menjadi SSGI dan e-PPGBM yang dilakukan oleh Kemenkes. Baca juga BKKBN Data terpadu jadi syarat utama Kampung Keluarga Berkualitas Kemudian ada pula Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI yang disusun oleh BRIN bersama BPS dan Hreeloita Dharma ShantiEditor Bambang Sutopo Hadi COPYRIGHT © ANTARA 2022
rumah dataku kampung kb